nusakini.com - Internasional - Asosiasi Badminton Korea telah melayangkan keluhan kepada Federasi Badminton Dunia (BWF) mengenai pemain Cina Chen Qingchen yang bersumpah serapah selama pertandingan semifinal ganda putri melawan tim Korea Selatan.

Asosiasi Badminton Korea memutuskan untuk membawa kasus ini kepada BWF daripada Komite Olimpiade Internasional (IOC) karena IOC tidak memiliki aturan yang melarang sumpah serapah selama pertandingan.

• Sekitar 400 Juta Serangan Siber Berusaha Dilakukan saat Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo 2020
• Osaka akan Gunakan Tempat Tidur Olimpiade untuk Pasien COVID-19
• Wisma Atlet Jepang Tutup, Total Infeksi Tokyo 2020 878 Kasus
• Logo Paralimpiade Dicopot dari Teluk Tokyo
• Presiden Panitia Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo 2020 Bangga terhadap Jepang

BWF memiliki kode etik yang menyatakan atlet tidak boleh menggunakan kata-kata yang "diketahui dan dimengerti dalam bahasa apapun sebagai kata-kata yang kotor dan tidak layak, dimana kata-kata ini diucapkan dengan keras hingga bisa didengar oleh wasit dan penonton".

Selama pertandingan semifinal ganda putri melawan atlet Korea Selatan Kim So-yeong dan Kong Hee-yong pada tanggal 27 Juli, Chen terdengar meneriakkan "cao" sebuah kata umpatan dalam bahasa Mandarin. Ia mengulangi kata tersebut berkali-kali setelah ia dan pasangannya Jia Yifan, kalah dalam set pertama. Namun walaupun ia mencetak skor, ia tetap mengumpat. Cina mengalahkan Korea Selatan dan akhirnya maju ke final melawan Greysia Polii dan Apriyani Rahayu.

Olimpiade kali ini diadakan tanpa penonton sehingga komentar-komentar Chen didengarkan dengan jelas dalam siaran langsung.

Setelah pertandingan tersebut, Chen meminta maaf karena kesalah pahaman atau pelanggaran mengenai komentarnya. Ia menegaskan melalui Weibo bahwa perkataan-perkaaan tersebut merupakan kata-kata penyemangat untuk mencetak skor. Ia juga mengaku tidak menyangka pengucapannya yang tidak jelas bisa mengakibatkan kesalah pahaman. Ia berjanji akan memperbaiki pengucapannya.